Fly ash adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi pembakaran batu bara pada pembangkit tenaga listrik dan industri. Fly ash jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti abu terbang. Fly ash ini merupakan material sisa berupa debu halus yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut.
Sebagai material sisa maka fly ash termasuk ke dalam limbah yang perlu diwaspadai. Meskipun demikian, fly ash memiliki banyak sekali manfaat. Salah satunya adalah dapat dimanfaatkan sebagai bahan material bangunan.
Lalu, apa sajah sih sebenarnya kandungan dari fly ash itu? Dan apa saja manfaatnya? Berikut ulasannya.
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dapat mencemari lingkungan. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran fly ash haruslah dihindari dan ditangani. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya penanganan fly ash yang tepat seperti pemanfaatan fly ash berikut ini:
Perbedaan Fly Ash dan Bottom AshProses pembakaran batubara akan dihasilkan dua material sisa, yaitu fly ash dan bottom ash. Material sisa berupa debu halus yang keluar berterbangan dari cerobong asap tungku pembakaran disebut fly ash. Sedangkan material lainnya yang berada di dasar tungku pembakaran berupa debu kasar disebut bottom ash. Karena berada di dasar tungku pembakaran (boiler) dan tidak ikut terang, abu bottom ash ini jumlahnya cukup banyak. Untuk itu diperlukan pengelolaan limbah bottom ash yang baik agar tidak menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, air dan tanah. Bottom ash ini terkumpul pada penampung debu (ash hopper), kemudian untuk mengeluarkannya dilakukan penyemprotan dengan air. Bottom ash ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk perkerasan jalan (aspal). Sifat Fisik dan Karakteristik Fly AshAdapun sifat fisik dan karakteristik dari fly ash adalah sebagai berikut:
Kadar Kandungan Kimia Fly Ash dan Jenisnyabatu apung, shole, tuft, dan lain sebagainya.
2. Fly ash jenis F, yaitu fly ash yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara jenis antrasit pada suhu kurang lebih 1560 derajat C. Kandungan dari jenis fly ash ini berupa silica (SiO2), Alumina (AL2O3) dan ferum oksida (Fe2O3) minimum 70% dari berat total campuran dan kandungan kalsium oksida (CaO) yang rendah, yaitu kurang dari 10%. 3. Fly ash jenis C, yaitu fly ash yang dihasilkan dari pembakaran lignit/batu bara dengan kadar karbon sekitar 60%. Fly ash jenis ini memiliki kadar kapur di atas 10% yang mana mempunyai sifat seperti semen. Limbah Batu Bara (Fly-Ash) Untuk Penggunaannya Sebagai Material Bangunanbatching plant, saat ini sudah menggunakan jenis bahan “fly ash” untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan produkya. Dengan penggunaan fly ash maka beton dapat bekerja secara maksimal. Selain itu, biaya produksi dapat juga ditekan. Meskipun begitu, fly ash harus digunakan dengan hati-hati. Diperlukan pengetahuan yang memadai dalam proses penggunaannya sehingga hasil produksinya sesuai dengan yang diharapkan. |
Posting Komentar untuk "Fly Ash: Pengertian, Sifat, Kandungan, Jenis, Pemanfatannya"